Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Al-Qur'an Raksasa, Misteri Mimpi Yang Jadi Nyata Di Palembang (Indonesia & English)


Al-Qur'an Raksasa, Misteri Mimpi Yang Jadi Nyata Di Palembang - Saat sedang singgah ke Palembang, wajib banget deh mampir kesalah satu destinasi favorit dan juga bisa dibilang langka. Kenapa? karena disini sangat unik dan mungkin tidak akan ditemukan didaerah lain di Indonesia. Yups, benar banget. Museum Alquran Raksasa.


Al-Qur'an raksasa disini terdiri dari 30 juz yang dipahat/diukir oleh para profesional dibidangnya dengan gaya dan sentuhan ala khas Palembang. Mahakarya ukiran tersebut dibuat dalam tembakan kayu berukuran 177 x 140 x 2,5 cm. Dan kamu tahu ketebalannya berapa? ketebalan sampul mencapai 9 meter... Tebel banget kan (yaa... kurang lebih mirip make up mantanmu itu... wkwk).


AlQur'an Raksasa di Museum ini memiliki pahatan Al-Qur'an dengan media kayu tembesu. Sementara itu, ukuran panjangnya sampai 166 cm, lebar 140 cm, serta ketebalan 2,5 cm. Keseluruhan pahatan ayat suci Al-Qur'an yang ada di museum kebanggan orang Palembang ini berjumlah kurang lebih 315 papan. Pemilihan barangnya juga tidak sembarangan, bahan kayu yang dipilih yaitu kayu tembesu, hal tersebut dikarenakan bisa awet hingga ratusan tahun dan tidak mudah lapuk. Bahan kayu ini juga didatangkan dari luar daerah, tak lain tak bukan demi mendapatkan hasil yang maksimal. Kayu Tembesu ini didatangkan dari daerah Jambi.


Museum ini juga mashur dikenal dengan sebutan Museum Alquran Al Akbar. Sama aja kok tempatnya, jangan bingung ya. Museum ini diinisiasi oleh beliau Ustad Syofwatillah (inisiator & pembuat Alquran Al-akbar). Beliau merupakan salah satu lulusan dari Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. Beliau dulunya merupakan seorang guru ngaji yang berkeliling di komplek sekitar Kota Palembang. 


Waktu pembuatan kurang lebih mencapai 7 tahun lamanya. Dimulai pada tahun 2002 dan selesai pada 2009 dan diresmikan tepat pada tahun 2012. Yang spektakuler lagi, Alquran ini merupakan yang terbesar dan juga pertama didunia. Sementara itu, dana yang dibutuhkan guna menyelesaikan mahakarya ini mencapai 1,2 milyar. Dana tersebut berasal dari para dari donatur secara bertahap. Dikarenakan membutuhkan dana yang cukup besar, pengerjaan Alquran ini juga pernah terhenti selama 4-5 bulan dikarenakan kekurangan dana guna membeli bahan bakunya.


Cara pembuatannya? Awalnya, ditulis kertas karton (oleh tim penulis), kedua, dijiplak dikertas minyak (oleh tim penjiplak), ketiga, penyiapan papan, pengukiran oleh ahli ukir (oleh tim pengukir), dan terakhir finishingnya dengan memberikan cat pada karya tersebut. Pemilihan warna catnya pun tidak sembarangan. Warna emas dipilih dikarenakan sejarah hegemoni dari kerajaan Sriwijaya. Emas yang berarti kejayaan, dan juga merah yang mendifinisikan sebuah keberanian.


Oh ya, tak sembarang orang loh yang dipersilakan menjadi tim pengukir, ada syarat khusus yang harus juga ditempuh. Tim pengukir berjumlah 16 orang yang berasal dari Jawa dan juga Palembang asli. Saat proses pengukiran, tin ahli ukir harus berpuasa. Uniknya lagi, tidak semua ahli ukir bisa baca tulis Alquran, dengan kuasa sang pencipta, orang tersebut menjadi semakin lancar baca tulis Alqiran selepas menyelesaikan pembuatan mahakarya tersebut.


Tiket masuk sangat terjangkau kok, cuman 20k per orang dewasa, sedangkan untuk anak-anak cuman 15k. Cukup murah bukan?. Rata-rata setiap harinya ada Kurang lebih 300 pengunjung yang berdatangan dengan silih berganti. Selain itu, disini juga menyediakan Kopi asli Palembang, Empat Lawang, dipack dari pengurus pesantren dan semua total keuntunganya dialokasikan guna merawat mahakarya Alquran terbesar didunia ini.


Parkirannya luas banget kok, jadi tenang aja. Disini juga ada jasa foto sampai jasa penulisan nama menggunakan bahasa arab atau kita sering kenal dengan kaligrafi. Harganya cukup terjangkau, cuman 25k kok. Lumayan oleh-oleh dari Palembang. Selain itu juga banyak manik-manik serta ornamen khas Palembang kok disini, hati-hati aja nanti kalap borong oleh-oleh disini, waspadalah.. waspadalah.. wkwkw

Travellers Couple Notes

Saat pertama kali masuk, kita langsung diperdengarkan lantunan ayat suci yang menggentarkan jiwa. Alquran raksasa lengkap 30 juz terpampang nyata didepan mata. Dengan arsitektur dan ukiran ala khas Palembang menambah semakin lengkap pesona destinasi yang satu ini. Disini, sebagian orang yang kita temui sedang tertegun dan melamun, entah apa yang sedang mereka pikirkan. Kamu akan tahu saat kamu berada diposisiku, iya benar, hanya disini.
Tak berasa hari semakin terik, dan cacing di perut mulai demo nih, RM Pagi Sore, Santapan Mantap Lengkap Khas Palembang

-----------------------------------------------

Giant Al-Qur'an, The Mystery of Dreams That Come True in Palembang - When he was stopping by Palembang, it was really compulsory to stop by one of his favorite destinations and also be considered rare. Why? Because here is very unique and may not be found in other regions in Indonesia. Yups, that's right. The Giant Qur'an Museum.

The giant Al-Qur'an here consists of 30 chapters carved / carved by professionals in their field with Palembang's style and touch. The carving masterpiece was made in wooden shots measuring 177 x 140 x 2.5 cm. And you know how thick it is? The cover thickness is up to 9 meters ... The furniture is really (yeah ... more or less like your ex's makeup ... wkwk).

Giant Qur'an in this Museum has a sculpture of the Qur'an with Tembesu wood media. Meanwhile, the length is up to 166 cm, width 140 cm, and thickness of 2.5 cm. The entire sculpture of the Holy Qur'an in the Palembang Museum of Pride number approximately 315 boards. The selection of goods is also not arbitrary, the wood material chosen is wood Tembesu, that is because it can last for up to hundreds of years and is not easily weathered. This wood material is also imported from outside the area, none other than to get maximum results. This Tembesu wood was imported from the Jambi area.

This museum is also known as the Al Akbar Alquran Museum. It's the same place, don't be confused. This museum was initiated by Ustad Syofwatillah (initiator & maker of the Koran of the Holy Qur'an). He is a graduate of Gontor, Ponorogo, East Java. He used to be a Koran teacher who toured the complex around the city of Palembang.

The manufacturing time takes approximately 7 years. It started in 2002 and finished in 2009 and was officially inaugurated in 2012. Spectacularly, the Koran is the largest and also the first in the world. Meanwhile, the funds needed to complete this masterpiece reached 1.2 billion. These funds come from donors in stages. Due to the need for substantial funds, the work of the Koran has also been stalled for 4-5 months due to lack of funds to buy raw materials.

How to make it? Initially, cardboard paper was written (by the writing team), secondly, it was traced on oil paper (by the plagiarist team), thirdly, preparation of the board, engraving by the carving expert (by the engraving team), and finally finishing by giving paint to the work. The color selection of the paint was not arbitrary. The gold color was chosen because of the historical hegemony of the Srivijaya kingdom. Gold which means glory, and also red which defines a courage.

Oh yes, not just anyone who is invited to become a carving team, there are special requirements that must also be taken. The carving team numbered 16 people who came from Java and also Palembang originals. During the engraving process, tin carving experts must fast. Uniquely, not all carving experts can read and write the Koran, with the power of the creator, the person becomes more fluent in reading and writing the Koran after completing the creation of the masterpiece.

Admission is very affordable, only 20k per adult, while for children only 15k. Cheap enough right? On average every day there are approximately 300 visitors who come in turns. In addition, here also provides Palembang's original coffee, Empat Lawang, packaged by boarding school administrators and all the total profits are allocated to take care of the greatest masterpieces of the Koran in the world.

The parking lot is really wide, so just calm. Here there are also photo services to name writing services using Arabic or we are often familiar with calligraphy. The price is quite affordable, it's just 25k. Pretty souvenirs from Palembang. In addition there are also many beads and ornaments typical of Palembang here, just be careful when you buy souvenirs here, beware .. beware .. wkwkw

Travelers Couple Notes

When we first enter, we are immediately heard chanting verses that shake the soul. The complete giant Qur'an 30 juz plastered in plain sight. With typical Palembang architecture and carvings add to the more complete charm of this one destination. Here, some people we meet are stunned and daydreaming, who knows what they are thinking. You will know when you are in my position, yeah right, only here.

Nothing felt the day was getting sweltering, and the worm in the stomach began the demonstration, RM Pagi Sore, Eat a Complete Typical Palembang

14 komentar untuk "Al-Qur'an Raksasa, Misteri Mimpi Yang Jadi Nyata Di Palembang (Indonesia & English)"

  1. Masya Allah...

    Ternyata seperti itu ya proses pembuatannya. Kapan yaaa saya bisa mengunjungi tempat ini. Harga masuknya juga tergolong murah nih.

    BalasHapus
  2. Wah bagus banget museumnya, jadi pengen berkunjung kesana nih kalau jalan ke palembang suatu saat nanti.

    Karen banget sih sampai bikin para pengrajin ukirnya jadi makin lancar baca sama tulis qur'annya.

    Mungkin kalau aku berkunjung kesini pasti speechless liat karya sebagus ini hahaha

    BalasHapus
  3. MasyaAllah, luar biasa banget. Yang pertama di dunia ya ini. Itu 315 papan bolak balik ya ukirannya? Jadi kepeng berkunjung kesana juga ini. Masukin travel wishlist ahh. Bismillah, bisa kesana suatu hari nanti, Aamiin.

    BalasHapus
  4. Subhanallah, keren sekali AL-Qur'an raksasa ini. Pengen banget berkunjung kesini kalau liburan ke Palembang. Harus masuk list nih.

    BalasHapus
  5. misteri mimpinya bagaimana nih kak?
    masha allah indahnya ya, aku wajib pasti ke sini kalau ke palembang, sekalian mau beli souvenir nama dari tulisan arab, sama kopi tentunya. Alhamdulillah, juga yg awalnya kurang lancar BTA jadi lancar juga ya pengrajin terpilihnya

    BalasHapus
  6. Nyesel banget belum pernah singgah kesana, padahal kemarin itu tinggal nyebrang doang. Semoga pas ke Palembang lagi bisa kesana

    BalasHapus
    Balasan
    1. waaah kalau saya malah belum pernah ke luar jawa sama sekali. senangnya di sana ada pahatan kitab suci kita. lengkap 30 juz pula. saya kira hanya juz amma

      Hapus
  7. Baru tau tentang destinasi ini. Wah kalo ke Palembang, saya pasti ke sini. Keren abis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah wajib banget kepalembang nih. 😁😁

      Hapus
  8. Waah, dah sampe ke al quran al akbar nih. Next, ikut main sama Palembang Food Tour yok kak ;)

    BalasHapus
  9. Tapi ini masuk rekor muri ga mas.. atau rekor dunia... sayang aja kalau ga didaftarkan ya... btw.. beberapa kali jalur darat ke medan lewat palembang.. tapi belum sempat eksplore

    BalasHapus
  10. Masya Allah. Baru datang untuk melihat Al Quran besar yang dipahat selama 7 tahun begini, bikin hati langsung nyesss ya. Pingin deh bida ngerasain pengalaman seperti ini. Kapan ya saya bisa ke sana.

    BalasHapus
  11. Sayangnya tiket masuknya udah sampai di titik 20k. Kmren itu masih 5k, tahun depannya ke sana lg sdh 20k sampe sekarang.

    BalasHapus
  12. Salah satu kebanggaan masyarakat Sumsel nih. Keren ya 😁

    BalasHapus